Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) membentuk Tim Investigasi terkait dugaan penyimpangan ajaran Pondok Pesantren (Pontren) Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat. 


Pimpinan Pontren Al-Zaytun, Panji Gumilang diperiksa hari ini di Gedung Sate Bandung (22/6/2023). Panji tiba sekitar pukul 16.00 WIB berjas biru dongker dan berpeci nasional. 


Pada saat tiba di Gedung Sate, Panji mengucapkan "Shalom Alaichem" setelah mengucapkan "Assalamualaikum" kemudian memasuki Ruang Lokantara. 


Panji melanjutkan pertemuan 

di Ruang Rapat Manglayang untuk menjawab pertanyaan dari tim investigasi yang dibentuk oleh Pemprov Jabar .


Tim investigasi akan menelisik delapan temuan ajaran menyimpang Pontren Al-Zaytun. Pertama, tata cara salat Idul Fitri yang menempatkan wanita di shaf pertama. Kedua, pernyataan Panji Gumilang bahwa Pontren Al-Zaytun menganut mazhab Ahmad Soekarno.


Ketiga, Panji mengatakan bahwa Al-Quran ialah karangan Nabi Muhammad. Keempat, dosa zinah dapat ditebus dengan membayar uang. Kelima, mengubah salam dan menyanyi lagu Yahudi.


Keenam, Panji mengatakan tanah suci adalah Indonesia. Ketujuh, wanita boleh jadi imam dan khatib shalat. Terakhir kedelapan yaitu masjid adalah tempat orang frustasi, kikir dan kecewa.


Tanggapan Muhammadiyah


Dilansir dari kompas.tv, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ayahanda Haedar Nashir mengatakan jika MUI dan Kemenag sudah melakukan kajian kemudian menemukan unsur-unsur bermasalah diharapkan segera mengambil tindakan. 


Jika tidak segera ditindaklanjuti, khawatir akan terjadi polemik di masyarakat. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Ayahanda Abdul Mu'ti berupaya meredam potensi polemik tersebut dengan mengatakan masyarakat harap tidak melakukan tindakan yang berujung pidana. Serahkan masalah Pontren Al-Zaytun ini ke Kementerian Agama.