Indonesian Student Ilustration (Freepik.com)

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah salah satu momen penting dalam sistem pendidikan yang harus dilalui setiap tahun. Namun, di Kota Bandung, proses PPDB sering kali menimbulkan kontroversi dan masalah yang menantang, seperti ketidakadilan dan kecemasan para orang tua. 


Berikut ini beberapa problematika PPDB di Kota Bandung dan sedikit solusi untuk meningkatkan keadilan dan transparansi dalam sistem PPDB.


1. Ketidakadilan dalam Alokasi Sekolah


Salah satu masalah terbesar dalam PPDB di Kota Bandung adalah ketidakadilan dalam alokasi sekolah. Terkadang, siswa yang memiliki prestasi akademik yang tinggi tidak dapat masuk ke sekolah yang diinginkan karena keterbatasan kuota. 


Hal ini seringkali membuat frustrasi orang tua dan merasa bahwa keadilan tidak terpenuhi.


Solusi


a. Memperluas kapasitas sekolah


Pemerintah harus bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan sekolah untuk memperluas kapasitas sekolah, sehingga lebih banyak siswa bisa diterima.


b. Menerapkan sistem zona


Menetapkan kuota yang lebih adil berdasarkan zona wilayah dapat mengurangi ketidakadilan dalam alokasi sekolah.


c. Meningkatkan kualitas pendidikan di semua sekolah


Dengan meningkatkan kualitas pendidikan di semua sekolah, orang tua akan merasa lebih percaya dan puas dengan sekolah yang tersedia.


2. Informasi yang Tidak Transparan


Kurangnya informasi yang jelas dan transparan dalam proses PPDB juga merupakan masalah yang sering kali timbul di Kota Bandung. Orang tua sering kali tidak tahu tentang persyaratan, proses pendaftaran, atau penentuan kuota, yang dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.


Solusi


a. Mengoptimalkan komunikasi: Pemerintah Kota Bandung sebaiknya lebih aktif dalam memberikan informasi melalui berbagai platform, seperti website resmi, media sosial, dan papan pengumuman di sekolah-sekolah.


b. Menyelenggarakan penyuluhan PPDB: Masyarakat harus diberikan penyuluhan mengenai proses PPDB dan persyaratan pendaftaran agar mereka bisa lebih memahami serta terlibat dalam proses ini.


c. Membuat panduan dan brosur: Dinas Pendidikan dapat membuat panduan dan brosur yang menjelaskan dengan jelas tentang proses PPDB, persyaratan, dan kuota, yang dapat disebarkan ke sekolah-sekolah dan masyarakat.


3. Kesenjangan Akses Informasi Teknologi


Dalam era digital ini, banyak sekolah menggunakan sistem pendaftaran online dalam proses PPDB. Namun, tidak semua orang tua atau siswa memiliki akses yang memadai ke teknologi dan internet, yang dapat menyebabkan kesenjangan akses informasi.


Solusi


a. Menyediakan pusat informasi fisik: Pemerintah Kota Bandung dapat menyediakan pusat informasi fisik di tempat-tempat strategis untuk membantu orang tua dan siswa yang tidak memiliki akses ke teknologi.


b. Peningkatan aksesibilitas teknologi: Pemerintah dapat melakukan kerjasama dengan lembaga atau perusahaan untuk menyediakan akses teknologi, seperti komputer atau internet, di tempat-tempat umum atau sekolah-sekolah yang dapat digunakan oleh orang tua dan siswa.


Kesimpulan


Masalah-masalah yang muncul dalam proses PPDB di Kota Bandung adalah permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Dengan solusi-solusi yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan keadilan dan transparansi dalam sistem PPDB tersebut. 


Dalam upaya mencapai pendidikan yang lebih baik, penting bagi pemerintah, Dinas Pendidikan, dan masyarakat untuk bekerja sama dan berkomitmen untuk menyediakan akses yang adil dan informasi yang jelas kepada semua orang tua dan siswa di Kota Bandung.


*Penulis: Yaya Mulya Mantri

(Akademisi, Dosen)