poster/dandhylaksono

Gimmick dalam suasana politik memang berkelindan. Tapi kadang gimmick juga ditunjukan hanya untuk strategi menutupi kebohongan atau bahkan menjatuhkan lawan. 

Tapi sayangnya ternyata walau sudah melakukan gimmick ternyata pernyataannya bertolakbelakang dengan fakta yang terjadi dilapangan. Umpamanya gimmick Gibran ketika debat kemarin yang dilayangkan pada Cakimin.

Gibran, cawapres 02, menyindir pemakaian botol plastik yang digunakan Cakimin pada waktu acara debat kemarin.

Hal ini seolah ingin mempertontonkan bahwa dirinya mewakili pemuda zaman now yang pengetahuannya juga pasti zaman now.

Tapi sayangnya ada hal yang terlewatkan oleh Gibran. Entah itu terlewatkan atau Gibran memang belum tahu mengenai kebijakan plastik yang ada di Indonesia.

Seorang aktivis lingkungan hidup, Dandhy Laksono, menyindir bahwa di Solo, tempat Gibran menjabat saja, ternyata belum menerapkan kebijakan single use plastic.

Padahal sindiran yang Gibran lakukan pada Cakimin itu menyoal plastik. Nah ini piyeh dengan single use plastic?

Hal ini diungkapkan Dandhy Laksono ketika menghadiri acara yang membahasa Capres - Cawapres 2024. Ia juga menambahkan bahwa debat cawapres kemarin bagus untuk sebuah tontonan tapi jauh dari hal yang sangat substansial.