Selain meluluh lantahkan bangunan dan beberapa infrastruktur yang rusak. Korban jiwa akibat terjadinya gempa ini, baik di Turki atau Suriah, mencapai 7000 korban dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.
Atas kejadian ini pemerintah Turki, melalui Presidennya, Erdogan membuat sebuah keputusan penting dengan membuka pintu bagi siapa saja yang hendak membantu pemeritahannya dalam menanggulangi bencana dahsyat tersebut.
Selain itu dampak mengerikan akibat gempat tersebut terjadi juga di Suriah. Melansir BBC lebih dari 1600 jiwa yang meninggal akibat gempa tersebut.
Bangunan yang hancur pun bisa dikatakan banyak. Mengingat wilayah yang terkena dampak gempa juga pernah porak poranda akibat perang saudara yang terjadi sejak 2011 lalu.
Beberapa tempat di Suriah, terutama di Suriah utara mengalami dampak yang cukup signifikan. Beberapa kota yang terdampak antara lain Allepo, Latakia, Hamma dan Tartus.
Namun menurut BBC dampak yang paling buruk akibat gempat tersebut terjadi di Allepo.
Wilayah Gempa di Suriah Utara, Pernah Terjadi Pada Pemerintahan Nuruddin Zanki
Ternyata beberapa wilayah yang terkena dampak gempa Turki kemarin pernah terjadi juga pada tahun 1157 dan tahun 1170, tepatnya ketika pemerintahan Gubernur Suriah berada dibawah kepemimpinan Nuruddin Zanki.
Dalam kitab Kamil fit-Tarikh yang ditulis Ibnu Athir ada pembahasan mengenai kejadian gempa. Dimana dijelaskan bahwa guncangan gempa yang terjadi pada saat itu terasa di wilayah Jazirah Arab, Mosul, Iraq dan sebagian besar wilayah Suriah.
Tapi wilayah yang paling terdampak paling buruk adalah di wilayah Suriah seperti Damaskus, Baalbek, Homs, Hamma, Shayzar, Ba'rin, Lattakia, Antioch, Allepo dan sekitarnya.
Akibat gempa tersebut banyak bangunan rumah, sekolah, dinding dan benteng-benteng runtuh. Allepo menjadi wilayah yang terkena dampak serius.
Ada kisah sedih yang terjadi akibat gempa yang terjadi pada tahun 1157. Seorang guru mengaji yang bernama Hama, pamit sebentar kepada para murid meninggalkan kelas ketika gempa meluluh lantahkan kota.
Ketika Hama kembali ia mendapati bangunan sekolahnya hancur, serta para murid yang ia tinggalkan tadi semuanya meninggal.
Tapi yang paling menyedihkan adalah setelah ia lama menunggu ditempat tersebut, tidak ada satupun orang tua para murid yang datang ke sekolah. Kabar mengatakan bahwa semura orang tua dari para murid juga meninggal.
Nuruddin Zanki Turun Langsung Membantu
Pada tahun 1170, Nuruddin Zanki turun sendiri ke wilayah-wilayah yang terkena dampak gempa. Tempat pertama yang Zanki kunjungi adalah Baalbek, Ba'rin dan wilayah terdekat dari sana.
Pada saat itu kekhawatiran terbesar Nuruddin bukan hanya para korban akan tetapi serangan dari tentara salib yang mungkin bisa menyerang wilayahnya kapan saja.
Tapi hal tersebut tidak membuat Nuruddin Zanki berhenti. Ia membuktikan kapasitasnya sendiri sebagai seorang pemimpin yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Setelah meninjau ke beberapa tempat yang terdampak gempa, Nuruddin berserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Allepo.
Allepo menjadi tempat paling mengerikan yang dikunjungi oleh Nuruddin Zanki. Dimana banyak bangunan, baik Mesjid, Benteng dan Rumah yang hancur akibat guncangan besar.
Sementara para korban yang selamat, mereka mengalami trauma dan memilih untuk tinggal diluar bangunan Karena takut gempa susulan terjadi.
Nuruddin Zanki, di Allepo, membuktikan kualitas pemimpinnya disini. Dimana dia bersama pasukannya membantu secara langsung pemulihan yang ada di Allepo termasuk pembangunan dan bantuan-bantuan lain seperti makanan dan uang.