إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَا
Hadirin yang dirahmati Allah
Marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah Yang Maha Besar. Atas segala rahmat dan keberkahannya kita masih dipertemukan dengan hari yang khidmat ini. Shalawat dan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi besar Allah, Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat, tabi’in dan sampai kepada kita umatnya di akhir zaman.
Tidak lupa, berdirinya khatib di sini tak lain hanya sebagai pengingat, baik mengingatkan kepada diri pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Karena hanya dengan iman dan takwa, Inshallah akan menjadi modal bagi kita untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah
Dalam beberapa hari kedepan, inshaAllah kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Salah satu momen yang sangat ditunggu oleh umat muslim diseluruh dunia. Dimana dalam perayaannya, hari raya tersebut selalu dipenuhi oleh rasa suka cita, kemeriahan yang baik dan tentu dipenuhi oleh hal-hal positif.
Pada dasarnya hari idul fitri itu identik dengan istilah kemenangan dan dalam Islam arti kemenangan tersebut adalah kembalinya manusia pada keadaan fitrah atau suci.
Sehubungan dengan istilah fitrah: Menurut Ibn al-Qayyim dan Ibnu Katsir, fitrah berarti keadaan yang dihasilkan dari penciptaan awal manusia. Jadi ibarat manusia itu kembali kepada awal penciptaan, apanya? jiwanya? Setiap dosanya seakan hilang.
Banyak keuntungan bila seorang itu dalam keadaan fitrah, selain kebahagiaan tadi. Ibnu Athiyah mengatakan bahwa dalam kondisi fitrah manusia bisa berpotensi besar untuk lebih dekat kepada Allah.
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mencapai kondisi fitrah/kemenangan tersebut? Salah satunya adalah manakala kita bisa optimal memenangkan jihad selama puasa di bulan Ramadhan. Kuncinya ada di bulan Ramadhan. Bila ibadah di bulan ramadhannya baik maka jalan untuk fitrah terbuka.
Sebagai perenungan kembali, Kurang lebih ada 4 makna kemenangan yang bisa mengentarkan seseorang pada kemenangan tersebut
Pertama, kemenangan spiritual. Kedua, kemenangan emosional. Ketiga, kemenangan Intelektual dan kemenangan sosial.
Pertama, kemenangan spiritual. Kemenangan ini bisa diraih jika selama bulan ramadhan kita selalu meningkatkan kualitas ibadah dan ketaqwaan kepada Allah. Apa yang sebelumnya kita jarang lakukan sebelum Ramadhan, ditingkatkan dibulan Ramadhan. Apalagi dibulan Ramadhan setiap pahala dilipatgandakan oleh Allah. Upaya-upaya seperti ini wajib untuk kita lakukan, sebagaimana dalam alquran disebutkan. Qod aflaha man zakkaha, Wa qod khoba man dassaha” (Beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya dan celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya)
Kedua, kemenangan Emosional. Kemenangan ini bisa diraih seseorang apabila dibulan ramadhan ia berhasil mengendalikan sifat amarah, nafsu dan emosinya. Karena pada bulan Ramadhan, menurut Imam Ghazali, yang puasa bukan sekedar jasmaninya tapi juga rohani. Ketika ia berhasil mengendalikan nya maka akan muncul sikap sabar yang disukai allah dan rosul. Ketika seorang sudah benar puasanya makai ia ibarat menguasai setengah iman.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ash-shaumu nishfush-shabri (puasa itu setengah sabar)." Dirawikan Imam At-Tirmidzi dari seorang laki-laki dari suku Bani Salim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah.
Rasulullah SAW juga bersabda, "Ash-shabru nishful iimaan (sabar itu setengah iman)." Dirawikan Abu Na'im dari Ibnu Mas'ud dengan sanad baik.
Secara singkat bisa diartikan bahwa ketika puasanya baik maka keimanan kita akan meningkat
Ketiga, kemenangan Intelektual. Kemenangan ini bisa diraih seseorang apabila ia selalu berikhtiar untuk meningkatkan kualitas intelektual nya. Baik dalam hal keagamaan atau umum. Ilmu bisa mengangkat derajat seseorang. Yang penting hal tersebut bisa mendekatkan diri seseorang kepada Allah.
Kata Muadz bin Jabal
العِلْمُ إِمَامُ العَمَلِ وَالعَمَلُ تَابِعُهُ
“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)
Keempat, kemenangan sosial. Kemenangan ini bisa diraih seseorang jika ia bisa memanfaatkan bulan ramadan sebagai ajang meningkatkan rasa ukhuwah islamiyah atau rasa solidaritas sosial antar muslim. Tanpa disadari bulan Ramadhan ini banyak kegiatan yang meningkatkan ukhuwah tersebut: Ngabuburit, Menunggu takjil, Itikaf dll. Jangan lupa Zakat
Dan kalau hal ini semakin kuat maka akan terjalin rasa persatuan dan solidaritas yang kuat antar muslim.
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Seorang Mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan satu sama lain.
Hadirin yang dirahmati Allah
Itulah empat kemenangan yang bisa kita raih dibulan ramadhan. Dan InshaAllah empat kemenangan tersebut bisa mengantarkan kita kepada fitrah.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ
Hadirin jamaah yang dirahmati Allah
Dikhutbah yang kedua ini. Mumpung masih ada waktu beberapa hari, mari kita2 samasama meningkatkan kualitas dan kapasitas diri kita. Semoga Allah memberkahi dan membukakan jalan bagi kita untuk mendapatkan syafaat bulan Ramadhan ini, sehingga untuk menuju fitrah semakin terbuka. Amin ya rabbal alamin.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْ مِنَاتِ, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, يَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ, وَيَا كَافِىَ الْمُهِمَّاتِ
. اَللّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُ قْنَا اتِّبَاعَةَ, وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
. اِنَّ اللهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ, اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ