mudapembaharu/twitter


Jamaah Idul Fitri yang ada didaerah Bantul-Yogyakarta terlihat banyak meninggalkan shalat sebelum khutbah selesai.


Setelah ditelusuri ternyata yang membuat para jamaah tersebut pulang lebih awal adalah akibat materi yang diberikan penceramah yang masuk pada ranah politik.


Tidak diketahui pasti konteks asli mengenai singgungan tersebut. Namun yang pasti hal ini memicu juga komentar dari petinggi MUI, Cholil Nafis.


Dalam akun twitternya Cholil Nafis mengatakan bahwa:


Tempatnya ditempati dan situasinya disesuaikan. Khutbah Idil Fitri ko’ ya cerita pemilu itu bukan tempatnya.  Soal sengketa pemilu itu sdh ada forumnya di MK mari kita sumbang infotmasi dan dat lalu kita  tunggu keputusan MK.

 

Pendapat Cholil dengan tegas mengatakan bahwa ada baiknya para penceramah bisa menempatkan sesuatu dengan sesuai. Idul Fitri yang harusnya berisikan kemenangan bisa menjadi sebaliknya kalau dibumbui dengan hal-hal yang sensitif.