Akibat serang Iran terhadap Israel bukan hanya menyebabkan kerusakan fasilitas, utamanya barak militer, akan tetapi menyebabkan trauma mendalam.

Indikasi tersebut bisa dibaca pada respon-respon Israel yang mengatakan bahwa serangan rudal Iran hanya masuk 7 dari sekian rudal yang diluncurkan. 

Propaganda Iran juga menampilkan sebuah video pesawat militer yang pulang ke pangkalan setelah menghadang puluhan rudal.

Padahal nyatanya video dan pernyataan tersebut hanya kebohongan belaka. Pihak yang kalah selalu berusaha membenarkan apa yang kiranya bisa menaikan mental.

Nah baru-baru ini juga ada sebuah video dari juru bicara Israel yang membuat pernyataan yang seolah-olah ingin mengadu-domba antara Iran dan berbagai negara di Timur Tengah. 

Narasi yang dibangun juru bicara Israel tersebut menyinggung Iran dengan madzhab Syi'ahnya dan seakan mengajak negara timur tengah yang bermadzhab Sunni untuk mengkritisi serangan beberapa hari lalu.
"Iran is trying to spread destruction and Shiite tyranny against Saudi Arabia and the UAE, and they do not respect Al-Aqsa Mosque. They seek to establish an expansionist Shiite empire like the Nazis."

Sambil menunjukan video Mesjid Al-Aqsa, juru bicara tersebut mengatakan bahwa Iran tidak menghormati mesjid tersebut. 

Tentu narasi tersebur, sesuai yang dikatakan diatas, adalah narasi pengecut dari sebuah negara penjajah. Mereka lebih memilih untuk mencari kambing hitam permasalahan ketimbang introspeksi diri.

Namun yah begitulah watak Israel dan Zionis...