Sebuah proposal gencatan senjata yang antara pasukan Zionis Israel dan Hamas nampaknya akan menemukan jalan buntu.
Apalagi bila melihat serangkaian peristiwa dua hari kemarin. Dimana justru tingkat penyerangan yang dilakukan oleh IDF semakin luas. Terakhir adalah wilayah selatan Rafah, dekat dengan perbatasan negara Mesir.
Sikap tersebut semakin memperjelas bahwa Netanyahu tidak terlalu tertarik dengan adanya gencatan senjata yang nantinya akan dimediasi oleh Mesir dan Qatar.
Baca Juga : Zionis Israel Mulai Menyerang Rafah, Gaza Selatan
Dalam sebuah laporan Aljazeera tertulis bahwa:
For many analysts, the Israeli government's message is clear: there will be no permanent ceasefire, and devastating war on Gaza will continue.
Pernyataan diatas merupakan indikasi kuat bahwa pada kenyataanya tujuan dari Zionis itu adalah menghancurkan Gaza.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pasukan Zionis saat ini telah mengendalikan wilayah Rafah selatan, yang berbatasan dengan negara Mesir.
Pengendalian ini dibarengi juga dengan penghancuran fasilitas-fasilitas seperti Gedung, Taman dan lain-lain. Namun yang paling banyak disayangkan adalah muncul juga para korban yang kebanyakan adalah anak-anak.
Baca Juga : Militer Zionis: Kita Telah Mengontrol Sebagian Sisi Rafah
Sebuah indikasi yang menegaskan bahwa Zionis hanya bisa melawan anak-anak ketimbang Hamas.