Ransomware Image (freepik.com)

Gangguan pada sistem Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo pada Kamis, 20 Juni 2024, mengakibatkan pengaruh terhadap pelayanan imigrasi di seluruh Indonesia. Sebagai akibatnya, antrean pemeriksaan imigrasi di sejumlah bandara menjadi sangat panjang dan menimbulkan keluhan dari pengguna media sosial X.

PDN adalah infrastruktur krusial yang dirancang untuk mempertahankan, mengolah, dan melindungi data dari berbagai lembaga pemerintah. Sistem PDN bukan hanya digunakan oleh Ditjen Imigrasi, tetapi juga oleh sejumlah kementerian dan lembaga lainnya.

Pemerintah Indonesia tampaknya hanya memperhatikan aspek preventif dalam keamanan siber, seperti penggunaan antivirus, firewall, dan sebagainya. Sehingga, apabila terdapat serangan-serangan baru yang belum dapat terdeteksi oleh sistem preventif, maka ada satu layer pertahanan lagi. Di samping itu, melihat dari lamanya dampak serangan siber ini, dapat diartikan bahwa sistem backup and restore yang dimiliki PDN belum teruji.

Gangguan pada server PDN ini berdampak signifikan pada layanan publik, terutama di sektor keimigrasian. Antrean panjang terlihat di berbagai bandara internasional di Indonesia, menambah beban pada sistem yang seharusnya memudahkan proses keimigrasian. Kegagalan ini bukan hanya soal ketidaknyamanan, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola infrastruktur digital yang kritis. Penundaan dalam layanan keimigrasian juga berdampak pada bisnis dan pariwisata, mengingat pentingnya layanan yang lancar dan efisien bagi wisatawan dan pelaku bisnis internasional.

Namun, untuk menghadapi ancaman siber modern, diperlukan pendekatan yang juga modern. Salah satu contohnya adalah menerapkan sistem pemantauan ancaman siber yang handal dan teruji.

Apa Itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis malware yang merusak atau mengenkripsi data, memaksa korban membayar tebusan untuk memulihkan akses. Serangan semacam ini telah menyerang berbagai lembaga, termasuk Bank Syariah Indonesia di masa lalu, yang menunjukkan bahwa ancaman siber semakin kompleks dan berbahaya. Fakta bahwa sistem yang begitu penting dapat terganggu selama lebih dari tiga hari menunjukkan bahwa langkah-langkah keamanan siber harus segera ditingkatkan.

Sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi dan menangani ancaman semacam ini? Apakah infrastruktur kita cukup kuat? Apakah protokol keamanan yang sudah ada memadai? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan respon yang konkret, tidak hanya untuk memulihkan sistem yang terganggu, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan siber kita ke depan.

Perkuat Ketahanan Siber Nasional 

Pemerintah perlu meningkatkan kerja sama dengan sektor swasta dalam pengembangan teknologi keamanan. Hal ini harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki akses ke sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk melindungi infrastruktur digital.

Ancaman siber semakin kompleks dan serius, oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membangun ketahanan siber yang tangguh.

Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa mengurangi risiko, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan memastikan bahwa infrastruktur siber nasional mendukung pembangunan serta keamanan nasional. 

Sangat bijak jika kita melihat insiden ini sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan dan penguatan, guna menciptakan masa depan siber Indonesia yang lebih aman dan dapat diandalkan.