Peringatan Darurat (Instagram) |
Penulis | Yaya Mulya Mantri | Dosen | Sekretaris PC Pemuda Muhammadiyah Ujungberung | Mahasiswa Doktoral Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta
Peringatan Kemerdekaan Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Upacara proklamasi ke 79 tahun dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang meriah dan mewah, sekitar 87 miliar rupiah digelontorkan. Tak hanya itu, 79 tahun kemerdekaan disuguhkan pula dengan kegaduhan politik selang tiga hari setelah gegap gempita rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan.
Indonesia darurat politik disuarakan setelah putusan MK tentang ketentuan ambang batas pencalonan kepala daerah sesuai putusan MK No.60/PUU-XXII/2024 direspon oleh pertemuan antara Badan Legislasi (Baleg) DPR, DPD, dan pemerintah (diwakili Mendagri dan Menkumham).
Pertemuan tersebut disinyalir akan menganulir keputusan MK yang mengatakan bahwa partai politik atau gabungan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi dapat mendaftarkan calon kepala daerah, serta keputusan batas usia calon kepala daerah yang menghambat Kaesang.
Respon tersebut berbeda ketika MK mengeluarkan Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu April 2024 lalu yang memuluskan Gibran menjadi Cawapres.
Putusan MK yang lebih menguntungkan akan disebut mutlak dan mengikat, alhasil langsung diterapkan. Sedangkan putusan MK yang tidak sesuai dengan selera, sekuat tenaga berupaya untuk 'mengakali' konstitusi.
Benar kata Bung Karno, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri".
79 tahun hanyalah angka, sejatinya rakyat Indonesia belum benar-benar merdeka karena saat ini kemerdekaan hanyalah milik segelintir orang dan golongan saja. Sejatinya kemerdekaan suatu negara berpangkal pada kemerdekaan jiwa seperti yang dikatakan Buya Hamka "Kemerdekaan suatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa". Dirgahayu Indonesia, semoga Indonesia Emas 2045 dapat terwujud sesuai harapan meskipun realitanya saat ini adalah Indonesia (C)Emas!