mudapembaharu.com - Penamaan satu daerah, seperti yang kita tahu, pasti bisa merujuk pada hal apapun. Akan tetapi sejauh kita menerka awal mula penamaan tersebut, hal yang tidak bisa kita elakan adalah toponim satu tempat pasti erat kaitannya dengan, baik itu kondisi geografisnya, budayanya atau yang ada di daerahnya.

Penamaan satu tempat umpamanya. Hal itu bisa terjadi secara tidak sengaja atau bisa juga lewat pemikiran yang mendalam. Atau bisa juga berlatarbelakang kejadian tertentu. Umpamanya Ujungberung yang dikaitkan dengan akhir pelarian, karena ada ujungnya, seorang tokoh kenamaan di Priangan.

Kita tidak tahu apakah semua penyebutan awal dari penamaan tempat yang kita kenal sekarang tersebut adalah hasil satu keputusan bersama atau memang hanya lahir dari kebiasaan manusia saja yang mempunyai kapasitas sebagai animal symbolicum (lihat essay Ernest Cassirer). 

Satu hal yang pasti bagi kita adalah. Penamaan-penamaan satu tempat itu sangat menarik untuk dipelajari. Karena, sebagaimana yang disebutkan tadi, bahwa penamaan satu daearah pasti mempunyai nilai historis yang mungkin belum terungkap sampai sekarang.

Adapun kenapa muncul banyak versi ketika membahas toponim sebuah daerah? Itu bisa saja terjadi karena muatan politis atau bisa juga terjadi karena manusia yang dikatakan tadi, mempunyai keunikan dalam menerjemahkan simbol, dalam hal ini lewat bahasa.

Pada pembahasan selanjutnya, ada sebuah contoh toponim daerah yang mempunyai latarbelakang historis.

Sibolga, Awal Mulanya 

Untuk pembahasan mengenai administratif, geografis dan hal lainnya tentang sejarah kota Sibolga, mungkin sudah banyak dibahas.

Dalam tulisan singkat ini, penulis hanya ingin menyajikan penamaan Sibolganya saja. Hal ini merunut pada koran harian Bromartani terbitan tahun 1896.

Tapi bila saja melihat pada latarbelakang penyebutan Sibolga saja, sebenarnya yang terbayang justru akan semakin luas. Kenapa Sibolga? Apakah Sibolga tersebut dan lain-lain.

Sibolga, sebagaimana dalam tulisan tersebut, awal mulanya dikatakan berasal dari nama binatang kecil bernama bolga-bolga yang mereka temui ketika ingin mendirikan sebuah tempat tinggal.

Nah sampai disini saja, kiranya setelah mereka bertemu dengan bolga-bolga tersebut apakah mereka mengadakan rapat untuk mengabadikan penamaan Sibolga?

Tentu tidak. Yang terjadi setelahnya adalah bagaimana manusia dengan keunggulannya berbahasa menciptakan sebuah sejarah dan kuasa yang tidak perlu ada persetujuan khusus.